Fri. Jan 17th, 2025

3 Tingkatan Puasa Asyura

2 min read

Ingatlah bahwa di tanggal 10 Muharram hendaknya kita berpuasa untuk meraih keutamaannya. Agar dosa-dosa kita setahun yang lalu diampuni oleh Allah, kemudian agar kita mendapatkan pahala karena menjalankan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

Disebutkan oleh para ulama, selain dianjurkan berpuasa pada hari ‘Asyura di tanggal 10 Muharram, kita juga ditekankan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram yang dikenal dengan puasa Tasu’a, dan ini diambil pendalilannya dalam hadits yang diriwayatkan dari junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan, insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan (Muharram).” (HR. Muslim no. 1134)

Hadits ini menunjukkan bahwa berpuasa sehari sebelum kita melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharram adalah sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Walaupun -qaddarallah wama sya’a fa’ala- Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam wafat sebelum mendapati Muharram tahun berikutnya. Akan tetapi hal ini tetap menjadi sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam karena beliau berkeinginan berpuasa di hari kesembilan bulan Muharram sekiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala memperpanjang umur beliau hingga tahun depan.

Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Zadul Ma’ad menyebutkan ada 3 tingkatan puasa di bulan Muharram.

1. Tingkatan paling sempurna

Tingkatan paling utama adalah berpuasa 3 hari; tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Para ulama menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal 11 dari bulan Muharram, karena ada sebuah riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam anjuran untuk berpuasa pada hari tersebut, hal itu sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Berpuasalah kalian pada hari ke-10, dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah kalian sebelumnya atau sesudahnya”. (HR. Ahmad No. 2155)

2. Tingkatan kedua

Pada tingkatan ini yaitu seseorang berpuasa 2 hari; tanggal 9 dan 10 Muharram, dan penggandengan penyebutan dari dua hari inilah yang paling banyak disebut di dalam hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.

3. Tingkatan terakhir

Yaitu seseorang hanya berpuasa di tanggal 10 Muharram.

Para ulama menerangkan pula bahwa semakin banyak kita berpuasa di bulan Muharram, akan lebih baik. Maka hendaknya kita berupaya untuk memperbanyak puasa di hari-hari tersebut khususnya di tanggal 10 Muharram.

Semoga nasihat yang singkat ini bisa memberikan kebaikan untuk kita semua, dan Allah berikan kekuatan serta taufiq-Nya agar kita mampu mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari ini.

Pemateri : Ustadz Sahl Abu Abdillah حَفِظَهُ اللهُ

Editor : Team Syiar Tauhid Aceh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *