Akhlak Mulia Rasulullah Terhadap Pembantunya Anas bin Malik
2 min readOleh : ustadz Farhan Abu Furaihan
Anas bin Malik radhiallahu’anhu menyatakan :
لَقَدْ خَدَمْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَشَرَ سِنِيْنَ, فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ وَلَا قَالَ لِشَيْئٍ فَعَلْتُهُ لِمَ فَعَلْتَهُ؟, وَلَا لِشَيْئٍ لَمْ أَفْعَلْهُ: أَلَا فَعَلْتَ كَذَا؟
Sungguh aku telah melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah berkata kepadaku sekalipun, “Aah”, tidak pernah berkomentar tentang apa yang aku lakukan, “Mengapa kamu lakukan (ini)”, dan tentang apa yang tidak aku lakukan, “Mengapa kamu tidak melakukan demikian (saja.)” (Muttafaqun ‘alaih)
Padahal layak-layak saja kan seorang majikan bertanya kepada pekerja di rumahnya, “Kenapa kamu belum melakukan ini? Kenapa kamu melakukan demikian? (kalau salah)”. Tetapi selama 10 tahun kata Anas bin Malik 2 pertanyaan ini belum pernah beliau dengarkan dari Rasulullah ﷺ, menerangkan kepada kita mulianya akhlak Nabi ﷺ. Wallahua’lam apakah ada majikan seperti ini di dunia ini saat ini. Mungkin jangankan seperti itu, bahkan mungkin dia tidak bisa memanggil dengan panggilan-panggilan baik. Sedikit marah mungkin keluar langsung nama-nama hewan. Sebagian orang kan begitu, dia merasa puas kalau keluar nama-nama hewan dari mulutnya, kalau belum keluar dia belum puas. Lihat ini Nabi ﷺ dengan pembantunya, selama 10 tahun Anas bin Malik menjadi pembantu Rasulullah, beliau belum pernah mendengar kalimat mengapa kamu melakukan demikian dan Kenapa kamu belum melakukan.
Sekarang bahkan majikan tidak punya rasa malu lagi, celana dalam pun harus dicuci oleh pembantunya, kan tidak ada rasa malu lagi dia.
Subhanallah, bahkan sebagian orang membuat pembantunya layak seorang budak.
Anas bin Malik menyatakan selama 10 tahun menjadi pembantu Rasulullah, belum pernah terdengar oleh beliau pertanyaan kenapa kamu belum melakukan ini dan kenapa kamu melakukan ini.
Ditranskrip oleh Tim Syiar Tauhid Aceh dari kajian Ustadz Farhan Abu Furaihan
Lihat faedah lain disini:
- Faktor Yang Menyebabkan Manusia Menjadi Kafir dan Meninggalkan Agama Mereka, Yaitu: Sikap Yang Berlebih-Lebihan Kepada Orang Shaleh
- Sulitnya Membersihkan Tradisi
- Pelajaran Berharga Dari Perang Hunain
- Punya Harta Seperti Qarun?
- Syubhat jangan merasa paling benar karena belum tentu salah
- Ghibah “Ibarat Memakan Bangkai Manusia”
- Sumpah Palsu
- Ancaman Mengambil Hak Orang Lain Baik dari Jual Beli Maupun Riba
- Larangan Niyahah Ketika Ada yang Meninggal
Bantu Dakwah Sunnah di Serambi Mekkah. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan katsiran.