Dampak Maksiat Terhadap Hati
1 min readDi antara bahaya maksiat terhadap kondisi hati seorang hamba, maksiat itu akan menahan kekuatan untuk menghafal Al-Qur’anul Karim ataupun ketaatan yang lain. Dalam sebuah hadis, sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَاا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
“Sesungguhnya, jika seorang hamba melakukan sebuah dosa, muncullah di dalam hatinya sebuah titik hitam. Jika dia bertobat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar, hilanglah titik hitam tersebut dari hatinya. Jika dosanya bertambah, bertambah pula titik tersebut sampai menutupi seluruh hatinya.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3334, Ibnu Majah, no. 4244, dan yang lainnya. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih).
Maka titik hitam yang mengotori hati disebabkan maksiat itu yang membuat seseorang tidak sanggup melakukan ketaatan dengan menjalankan perintah Allah ‘Azza wa Jalla.
Pemateri : Ustadz Imam Abu Abdillah حَفِظَهُ اللهُ