Wed. Dec 4th, 2024

Diantara Adab Penuntut Ilmu

2 min read

๐Ÿ“Œ Kitab
Ma’aalim Fii Thoriqi Tholabil ‘ilm Karya Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan – Bab Diantara Adab Penuntut Ilmu

Sepantasnya seorang penuntut ilmu memperhatikan hal-hal berikut untuk beristifadah dari halaqoh ilmu

1. Ikhlas

Hendaknya kepergian kita ke halaqah ilmu, duduknya kita, dan pulangnya kita dari majelis tersebut ikhlas mengharapkan wajah Allah dan tidak dikotori oleh kotoran riya atau sum’ah, sedikit yang selamat akan tetapi Allah maha lembut kepada hamba-hamba-Nya , terkadang disusupi oleh kotoran sum’ah, kecintaan popularitas, atau riya akan tetapi jika hamba tersebut berjuang membenci kotoran-kotoran ini, berdoa kepada rabbnya, merendahkan diri dan tundu kepada-Nya maka Allah sesuai dengan pransangkaan baik hamba-Nya kepadanya. Kalo kebaikan, maka balasannya kebaikan dan kalau keburukan, maka balasannya keburukan pula.

Intinya, niat itu bisa dihinggapi oleh sesuatu yang menghinggapinya, terkhusus jika dia unggul diatas teman sejawatnya didalam belajar, maka wajib atas kita untuk melatih keikhlasan kepada Allah, dan berusaha bersungguh-sungguh menjauhkan diri dari sesuatu yang mengotori kemurnian niat dan merusak kejernihannya.

Jika Allah telah melihat dari kita kesungguhan tersebut dan kita jujur niatnya didalam belajar, maka kita tidak akan melihat dari Allah subhanahu wa ta’ala kecuali sesuatu yang membahagiakan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman

ูˆุงู„ุฐูŠู† ุฌุงู‡ุฏูˆุง ููŠู†ุง ู„ู†ู‡ุฏูŠู†ู‡ู… ุณุจู„ู†ุง ูˆุฅู† ุงู„ู„ู‡ ู„ู…ุน ุงู„ู…ุญุณู†ูŠู†

Orang yang bersungguh-sungguh di jalan-jalan kami kami akan tunjuki dia kepada jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang melakukan kebaikan

Dan sungguh sebagian ahlul Ilmi menyebutkan bahwa seorang pelajar terkadang dia mendapatkan hambatan dan kesulitan di dalam berjihad terhadap niatnya akan tetapi dia diberikan pahala ketika dia mengorbankan segala hal yang dia sanggupi di dalam mengatur niat ini karena niat itu urusannya besar, apabila para pendahulu kita merasakan khawatir akan buruknya niat mereka dikotori oleh polusi-polusi atau kotoran berupa kecintaan terhadap popularitas maka lantas di manakah posisi kita dari posisi mereka.

Maka dari itu wajib atas kita untuk tunduk kepada Allah memohon kepadanya agar diberikan keikhlasan di dalam seluruh urusan kita dan melakukan sebab-sebab yang bisa menolong kita untuk menjaga keikhlasan kita

Berkata Al khatib Al Baghdadi
ุฅู†ูŠ ู…ูˆุตูŠูƒ ูŠุง ุทุงู„ุจ ุงู„ุนู„ู… ุจุฅุฎู„ุงุต ุงู„ู†ูŠุฉ ููŠ ุงู„ุทู„ุจ ูˆุฅุฌู‡ุงุฏ ุงู„ู†ูุณ ุนู„ู‰ ุงู„ุนู…ู„ ุจู…ูˆุฌุจู‡

Aku mewasiatkan wahai para penuntut ilmu untuk mengikhlaskan niat didalam belajar, dan bersungguh-sungguh untuk beramal dengan konsekuensinya.

2. Bersemangat menghadiri majelis ilmu

Terus menerus dan bersemangat menghadiri majelis ilmu, tidak malas, futur, dan bosan.

Karena seorang hamba setiap kali bertambah semangatnya didalam belajar dan Allah melihat jujurnya niat dia didalam belajar, maka Allah akan membukakan keberkahan untuk nya, memudahkan dan menolong segala urusannya.

Maka wajib bagi kita untuk tidak merasa puas dari menghadiri halaqah-halaqah ilmu, karena tersebarnya kebodohan dan sedikitnya ilmu kita.

Pemateri :ย Ustadz Iqbal Abu Hisyam ุญูŽููุธูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู

๐Ÿ–Š Penulis : Mu’adz Abu Abdirrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *