Fri. Nov 8th, 2024

Ini Yang Dikhawatirkan Oleh Rasulullah Terhadap Umatnya

1 min read

Ambisi untuk meraih kehidupan dunia merupakan suatu penyakit yang sangat berbahaya. Ingatkah kita bagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

فَوَالله مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْه فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 3158 dan Muslim no. 2961)

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah khawatir umatnya akan dilanda kemiskinan. Beliau tidak pernah khawatir umatnya dilanda kefakiran. Akan tetapi yang beliau takutkan adalah ambisi dunia yang begitu liar, tidak pernah merasa cukup. Bahkan di dalam hadis yang lain Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan:

لَوْ أَنَّ لابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلأ فَاهُ إِلا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)

Begitulah sejatinya kehidupan dunia. Jangan kira, ketika kita telah memiliki harta milyaran, kita dapat begitu saja merasa cukup dalam mencari harta agar dapat fokus beribadah. Demi Allah, hal itu tidaklah semudah itu. Kalau bukan dari sekarang kita pandai-pandai mengontrol hati kita terhadap ambisi kehidupan dunia, maka ketahuilah bahwa ambisi terhadap dunia itu tidak akan ada habisnya.

Pemateri : Ustadz Imam Abu Abdillah حَفِظَهُ اللهُ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *