Thu. Dec 5th, 2024

Jarang Berdo’a Apakah Termasuk Sombong

2 min read

Pertanyaan:

Ustadz, apakah orang yang jarang berdoa termasuk orang yang sombong atau dia sedang dipalingkan oleh Allah?

Jawaban:

Na’am, tidak diragukan. Karena Allah Jalla wa ‘Ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Tuhan-mu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir [40] : 60)

Karena doa adalah simbol penghinaan dan perendahan diri seorang hamba kepada Rabb-nya. Semakin sering seorang hamba berdoa kepada Allah, maka semakin sering dia menghinakan dan merendahkan dirinya untuk Sang Pencipta-nya dan itu ibadah yang sangat tinggi. Oleh karenanya ibadah dinamakan demikian dikarenakan ibadah itu artinya adalah at-tadzallul (merendahkan diri) dan al-khudhu (menghinakan diri).

Semakin seorang hamba merendahkan dan menghinakan dirinya kepada Allah, maka dia akan semakin mulia dan semakin diangkat derajatnya oleh Allah Jalla wa ‘Ala.

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلا رَفَعَهُ الله

“dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah melainkan Allah mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Oleh karenanya, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada para sahabatnya untuk selalu berdoa kepada Allah. Karena Allah itu ketika semakin sering diminta, akan semakin sayang kepada hamba-Nya. Sampai-sampai tali sandal yang putus saja, nabi mengajarkan kepada para sahabat untuk meminta pertolongan kepada Allah.

Apabila seseorang jarang berdoa kepada Allah, tidak semangat berdoa kepada-Nya, maka hendaknya dia bertaubat kepada Allah. Karena keengganan dalam berdoa menunjukkan bahwa Allah tidak menghendaki kebaikan untuknya. Allah menjauhkan dari rahmat-Nya orang yang telah dimurkai olehnya, dan itu semua dikarenakan maksiat-maksiat yang telah ia lakukan. Maka hendaknya dia segera bertaubat kepada Allah, memohon ampunan kepada Allah, dan menghadap kepada Allah.

Barakallahufiikum.

Wallahu Ta’ala a’lam bishawwab, wal ‘ilmu ‘indallah.

Pemateri : Ustadz Farhan Abu Furaihan حَفِظَهُ اللهُ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *