Seseorang Akan Dilihat Oleh Allah Dari Sifat Hatinya
2 min readManusia ketika melihat orang yang mau berkenalan dengannya mungkin akan melihat fisiknya terlebih dahulu, mencari kabar tentang harta dan nasab serta bagaimana kedudukannya. Akan tetapi Allah tidaklah melihat itu semua, yang Allah lihat adalah hati dan amalan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ، ولا إِلى صُوَرِكمْ، وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ وأعمالكم
“Sesungguhnya Allah tidak memandang pada fisik kalian, tidak pula pada bentuk rupa kalian, tetapi Dia memandang pada hati dan amal-amal kalian.” (HR. Muslim)
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak peduli seseorang itu berkulit hitam atau putih, Ia juga tidak melihat seseorang itu memiliki banyak perbendaharaan harta dunia di sisinya ataukah tidak, yang Ia lihat hanyalah hati seorang hamba dan juga amalannya. Hal ini termasuk bentuk keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Andaikata seseorang memiliki hati yang bersih, maka dia mendapatkan keberuntungan yang besar. Kalau seandainya hati seorang hamba itu kotor dan buruk meski dari luar ia terlihat rupawan sekaligus hartawan, maka Allah tidak butuh pada itu semua.
Hati adalah sesuatu yang paling mulia pada diri manusia, karena di hati tersebut Allah melihat dirinya. Sedangkan pemberian yang paling agung dan mulia dari Allah adalah keimanan dan apa-apa yang mengikuti keimanan tersebut. Seandainya seorang hamba mengisi hatinya dengan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia adalah manusia yang utama, dipandang dan memiliki derajat di sisi-Nya. Tetapi apabila ia tidak beriman, hatinya kotor dan busuk, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak melihatnya.
Maka wajib bagi seorang hamba bersungguh-sungguh memerhatikan keadaan hatinya dan berusaha menghias hati tersebut dengan amalan taubat, merasakan kembali kedekatan dengan-Nya, kemudian dia sucikan hatinya dari segala bentuk apa-apa yang Allah benci. Karena tidaklah bermanfaat orang yang menghiasi lahirnya saja apabila batinnya rusak.
Pemateri : Ustadz Asqar Quraisy حَفِظَهُ اللهُ