Antara Adzan dan Iqamah – Waktu Mustajab Berdoa
2 min read
Hadist Rasulullah ﷺ:
عَنْ سَلْمَانَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرً”
Artinya:
Dari Salman Radhiyallahu ‘anhu dia berkata, berkata Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam :
“Sesungguhnya Tuhan kalian itu Maha Hidup lagi Maha Dermawan. Dia merasa malu kepada hamba-Nya yang berdoa seraya mengangkat kedua tangannya, lalu Allah menolaknya dengan tangan kosong.” (Diriwayatkan oleh Imam empat selain an-Nasa’i. Al-Hakim mensahihkannya. HR. Abu Daud no. 1488, At-Tirmidzi no. 3556, dan al-Hakim 1/497. Syaikh al-Albani berkata: “Shahih.”)
Makna Hadits :
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah Maha Pemalu, tetapi malu Allah berbeda dengan malu manusia. Malu Allah adalah malu yang dibangun di atas kemuliaan dan kesempurnaan sifat-Nya, bukan karena kekurangan.
Artinya, tidak layak menurut keagungan Allah jika seorang hamba berdoa dengan penuh kerendahan hati, mengangkat tangannya, lalu Allah menolaknya.
- Husnuzan dalam Berdoa
Hadits ini menanamkan prasangka baik (husnuzan) kepada Allah. Setiap muslim yang berdoa wajib yakin bahwa doanya akan dikabulkan, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ”
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin bahwa doa itu pasti akan dikabulkan.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Namun, Allah Maha Tahu waktu terbaik dan cara terbaik untuk mengabulkan doa hamba-Nya. Karena itu, kita tidak boleh tergesa-gesa dalam berdoa, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُوْلُ: قَدْ دَعَوْتُ رَبِّي فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي.”
“Doa salah seorang di antara kalian pasti dikabulkan, selama ia tidak tergesa-gesa dengan berkata: ‘Aku sudah berdoa kepada Rabbku, tetapi Dia belum mengabulkannya.” (HR. Imam al-Bukhari, 11/140; dan Muslim, 4/2095)
Adab Mengangkat Tangan Saat Berdoa
1. Mengangkat tangan setinggi dada
Ulama menjelaskan bahwa pada umumnya, Nabi ﷺ mengangkat kedua tangannya ketika berdoa dan meletakkannya sejajar dada.
2. Mengangkat tangan tinggi ke atas
Dalam kondisi sangat mendesak, seperti shalat istisqa’ (meminta hujan), Nabi ﷺ mengangkat tangannya tinggi sampai terlihat ketiaknya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
كان النبي ﷺ لا يرفع يديه في شيء من دعائه إلا في الاستسقاء، وإنه يرفع حتى يرى بياض إبطي
“Biasanya Nabi ﷺ tidak mengangkat kedua tangannya dalam doa kecuali ketika istisqa. Saat itu beliau mengangkatnya begitu tinggi hingga terlihat ketiaknya yang putih.” (HR. Bukhari no. 1031, Muslim no. 895)
📝 Kesimpulan:
- Doa antara adzan dan iqamah termasuk waktu paling mustajab.
- Mengangkat tangan saat berdoa adalah salah satu adab utama yang diajarkan Nabi ﷺ.
- Seorang muslim harus yakin doa akan dikabulkan dan tidak tergesa-gesa menuntut hasil.
- Allah Maha Pemalu dan Maha Dermawan, Dia tidak akan menolak doa hamba yang berdoa dengan penuh kerendahan hati.
📻 Ringkasan Kajian Senin Petang
🗓️ 10 Safar 1447 H / 04 Agustus 2025
📍 Studio Radio Syiar Tauhid Aceh
🎙️ Bersama: Ustadz Adam Abu Rifqi
🖊 Penulis : Team Syiar Tauhid Aceh
