Inilah Sebab Terbesar Untuk Meraih Jiwa Yang Lapang Dan Bahagia
1 min readIbnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَٰمِۖ وَمَن يُرِدۡ أَن يُضِلَّهُۥ يَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجٗا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي ٱلسَّمَآءِۚ
“Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit.”
[QS. Al-An’am: 125]
Maka hidayah dan tauhid adalah sebab yang paling besar untuk lapangnya jiwa seorang insan. Sedangkan kesyirikan dan kesesatan merupakan sebab yang paling besar sempitnya dada.
Diantara sebab lapangnya dada adalah cahaya yang Allah sinarkan ke dalam hati seorang hamba, yaitu cahaya iman. Maka cahaya iman akan bisa melapangkan dada, meluaskannya dan membuatnya bahagia. Apabila kehilangan cahaya ini pada hati seorang hamba, maka dia akan terasa sempit dan susah, dia akan merasa seperti dalam penjara yang paling sempit, yang paling sengsara.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Jaami’ nya dari Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا دَخَلَ النُّورُ الْقَلْبَ انْفَسَحَ وَانْشَرَحَ. قَالُوا: وَمَا عَلَامَةُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: الْإِنَابَةُ إِلَى دَارِ الْخُلُودِ، وَالتَّجَافِي عَنْ دَارِ الْغُرُورِ، وَالِاسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ قَبْلَ نُزُولِهِ.
“Apabila cahaya iman telah masuk ke dalam hati, maka hati akan menjadi lapang, dan lega. Lalu para sahabat bertanya :
Apa tanda hal itu wahai Rasulullah?
Beliau menyatakan :
Seorang melakukan inabah (kembali) ke negeri keabadian (surga) dan menjauh dari negeri tipuan (dunia) dan ia selalu bersiap menghadapi kematian (dengan beramal) sebelum datangnya.”
Maka seorang hamba akan memperoleh kelapangan dada sesuai dengan tingkatan cahaya iman ini. Sebagaimana cahaya fisik dan juga kegelapan fisik, yang ini bisa melapangkan dada dan yang ini bisa menyempitkannya.
📚 Zaad Al-Ma’ad 2/23
🖊 Repost By Team Syiar Tauhid Aceh