Fri. Mar 29th, 2024

Keutamaan Meluruskan Shaf dan Tidak Membeda-bedakan

1 min read

وعنه، قَالَ: كَانَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا في الصَّلاةِ، ويَقُولُ: «اسْتَوُوا وَلاَ تَخْتَلِفُوا، فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ، لِيَلِني مِنْكُمْ أُولُوا الأحْلاَمِ وَالنُّهَى، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ». رواه مسلم

Dari (Abu Mas’ud Uqbah bin ‘Amr al-Badri al-Anshari Radhiallahu’ Anhu ) dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah meratakan bahu-bahu kami menjelang shalat seraya bersabda: “Samakan dan luruskan serta janganlah kalian membedakan-bedakan yang akan mengakibatkan hati kalian pun akan berbeda-beda. Hendaklah yang dekat (berdiri dibelakangku ketika shalat,) adalah orang-orang dewasa dan pandai, lalu orang-orang yang dibawah mereka, baru kemudian yang bawah mereka.” [HR. Muslim]

Faidah / Kandungan Hadist

  1. Kewajiban meluruskan, menyamakan serta merapatkan barisan, menyamakan bahu dan kaki dalam shalat.
  2. Seorang imam harus benar-benar memeriksa barisan jama’ah shalat sebelum mulai mengerjakan shalat.
  3. Perbedaan dan perselisihan menjadi sebab kerusakan hati.
  4. Hal yang bersifat lahir mempunyai pengaruh dalam membentukkan bagian bathin.
  5. Mendahulukan yang lebih utama untuk menjadi imam, dan yang dimaksud dengan keutamaan disini adalah orang yang berilmu dan orang yang dewasa.
  6. Sepatutnya orang yang berilmu dan orang-orang dewasa langsung menempati posisi dibelakang imam agar bisa mengingatkan imam jika dia lupa atau menggantikan posisinya jika terjadi sesuatu atau karena adanya kejadian yang datang secara tiba-tiba.

Sumber : Syarah Riyadhus Shalihin, Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *