Nasehat Bagi Mereka Menampakkan Sifat Kemunafikan Untuk Menggapai Dunia
1 min readBagi para ulama, tidak punya sifat nifak dalam hati itu sudah cukup. Dunia dan seisinya akan mereka tukar agar tidak ada sifat nifak di dalam hati mereka. Sedangkan kita berusaha menggapai dunia dan seisinya meski harus bermodal kenifakan.
Disebutkan dalam satu riwayat bagaimana Umar begitu takut terhadap kenifakan. Lalu apakah kita justru merasa aman dari sifat nifak? Kalau seandainya Umar saja tidak merasa aman dari kenifakan, bagaimana mungkin kita merasa aman darinya? Bagaimana mungkin kita merasa diri kita pasti bebas dari sifat nifak?
Bilal bin Sa’ad rahimahumallah, seorang ulama tabi’in pernah berkata:
لَا تَكُنْ وَلِيَّ الله فِي الْعَلَانِيَّةِ وَعَدُوَّهُ فِي السِّرِّ
“Jangan kau menjadi wali Allah dalam keramaian, dan (menjadi) musuh-Nya dalam kesendirian.” (Al-Ikhlash wa An-Niyyah, Ibnu Abid Dunya)
Maka dikarenakan sebab-sebab yang telah disebutkan dalam agama ini, mereka para hamba Allah yang salih itu khawatir terhadap kondisi hati mereka, mereka menangis melihat kondisi hati mereka, kemudian mereka memberikan perhatian yang dalam untuk memperbaiki hati mereka. Ini adalah kondisi orang-orang salih yang Allah Subhanahu wa Ta’ala inginkan dan telah diperingatkan pula oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka berhati-hatilah dengan hati kita, jangan hanya merasa puas dan aman dengan amal yang telah kita kerjakan.
Pemateri : Ustadz Asqar Quraisy حَفِظَهُ اللهُ