Mon. Apr 29th, 2024

Bolehkah Berharap Kematian Disegerakan?

2 min read

Pertanyaan:

Terkadang, saya merasa terlalu lelah hidup dan beberapa kali terbesit di hati mengharapkan kematian. Mohon nasihatnya ustadz dan apa yang sebaiknya saya lakukan? Barakallahufiik.

Jawaban:

Pertama, seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Karena orang yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang tercela. Ketika kondisi hati dirundung banyak masalah hidup, yakinlah bahwa itu adalah sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah, dan yang menetapkan itu bukanlah musuh kita, bukan pula yang menginginkan kejelekan untuk kita, akan tetapi yang menetapkan semua itu adalah Dzat Yang Merahmati hamba-hamba-Nya.

Maka di sini kita harus belajar menjadi seorang muslim serta menjadi seorang yang beriman kepada Allah bukan hanya tentang Dzat-Nya, bukan pula sekadar beriman dengan hukum halal haram-Nya, namun juga beriman dalam bentuk taat dan patuh dalam menerima dengan kelapangan hati apa saja yang telah Allah tetapkan dari ujian demi ujian dalam kehidupan, dan ini harus kita tanamkan di dalam hati.

Selanjutnya, apakah kematian benar-benar akan menyelesaikan masalah? Bahkan faktanya, kematian justru dapat menghadirkan lebih banyak masalah untuk kita hadapi baik ketika di dalam kubur maupun setelah dibangkitkan dari kubur tersebut. Karena kematian justru awal dari kehidupan yang lebih panjag. Kalau dulunya ia baik, akan menjadi kebaikan dalam kuburnya. Tapi kalau di dunia ia banyak melakukan kejelekan, maka kesengsaraannya di sana akan lebih menyakitkan.

Namun, seandainya ia khawatir dengan hidupnya yang sekarang ia akan terjatuh ke dalam maksiat yang merusak agamanya, maka tidak masalah baginya mengharapkan kematian. Hal ini sebagaimana ternukilkan dari Al-Imam Bukhari rahimahullahu Ta’ala.

Namun sekali lagi, apabila masalah-masalah tersebut adalah permasalahan duniawi yang menyempitkannya, maka seseorang tetap tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, hendaklah ia tetap optimis dalam hidupnya.

Wallahua’lam bishawwab

Pemateri : Ustadz Harits Abu Naufal حَفِظَهُ اللهُ

Editor : Team Syiar Tauhid Aceh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *