Mengaminkan Doa Khatib Di Penghujung Khutbah Jum’at
2 min readDiantara kaum muslimin ada yang memilih berdiam ketika sang khatib berdo’a di penghujung khutbahnya. Sebagian lainnya mengaminkan dengan suara lantang secara bersamaan.
Lantas bagaimanakah sikap yang lebih tepat untuk kita lakukan?
Mayoritas ulama berpendapat bahwasanya termasuk sunnah nabi ‘alahis salam adalah mengaminkan doa tersebut dengan suara pelan.
Berikut nukilan para ulama dalam permasalahan ini :
يسن التأمين على دعاء الخطيب عند المالكية والشافعية و الحنابلة
إلا أن يكون عند المالكية والحنابلة سرا
وبلا رفع صوت عند الشافعية
ولا تأمين باللسان جهرا عند الحنفية بل يؤمنون في نفسه
Di sunnahkan mengaminkan doa khatib Jum’at menurut mazhab malikiyyah, Syafi’iyyah dan hanabilah.
Hanya saja menurut mazhab malikiyyah dan hanabilah ucapan amin tersebut secara pelan.
Dan menurut mazhab Syafi’iyah ucapan amin dengan tidak mengeraskan suara.
Adapun mazhab Hanafiyah tidak mengaminkan dengan mulut (suara), akan tetapi mereka aminkan dalam hati.
[Al-Mausu’ah Al- Fiqhiyyah Al- Kuwaitiyyah: 1/116.]
Fatwa Asy-Syaikh Al- ‘Utsaimin rahimahullah:
Pertanyaan:
هل التأمين عند دعاء الإمام في آخر خطبة صلاة الجمعة من البدع
Apakah pengaminan doa khatib di penghujung khutbah Jum’at termasuk perkara bid’ah?
Jawaban:
ليس هذا من البدع
التأمين على دعاء الخطيب في الخطبة إذا أخذ يدعو للمسلمين فإنه يستحب التأمين على دعائه، لكن لا يكون بصوت جماعي وصوت مرتفع
وإنما كل واحد يؤمّن بمفرده، وبصوت منخفض
Perbuatan tersebut bukanlah perkara bid’ah.
Sang khatib ketika berdoa kebaikan untuk kaum muslimin pada khutbahnya maka disunnahkan untuk mengaminkannya.
Akan tetapi tidak dengan mengeraskan suara secara bersamaan. Hendaklah pengaminan doa tersebut dilakukan secara sendiri-sendiri dengan suara pelan.
[Fatawa dan Rosail Syaikh Al- ‘Utsaimin. Kitab shalat Jum’at. Jilid: 16.]
Fatwa Syaikh Shalih Al- Fauzan Hafidzahullah:
ويسن أن يؤمن على دعاء الخطيب بلا رفع صوت
Di sunnahkan mengaminkan doa khatib dengan tidak mengeraskan suara.
[Al- Mulakhkhosh Al- Fiqhi.]
Semoga bermanfaat.
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
Ditulis oleh: Ustadz Abu ‘Abdillah Sahl
Baca juga tulisan ustadz Sahl Abu Abdillah lainnya:
- Ketika Rasa Futur Menghinggapi
- Etika Dalam Mencari Nafkah
- Kisah Nyata: Sirnanya Kebesaran Hamba
- 10 Perkara yang Tidak Bermanfaat
Bantu Dakwah Melalui Radio Syiar Tauhid Aceh
Donasi: BNI Syariah (Kode 009)
No. Rekening 49.71.80.00.04 (An. Yayasan Syiar Tauhid Banda Aceh)
Konfirmasi: 082360005322