Fri. Jan 17th, 2025

Imam Hadits Negri Irak Waki’ bin al-Jarrah

3 min read

Nama dan Nasab: Dia adalah Waki’ bin al-Jarrah bin Maliyh bin ‘Adi bin Firs ar-Ru’asi, seorang ulama besar, hafizh (penghafal hadis), dan ahli hadis terkemuka di Irak. Kunyahnya adalah Abu Sufyan. (Sumber: At-Tarikh al-Kabir karya Al-Bukhari, jilid 6, halaman 179).

Kelahiran: Waki’ bin al-Jarrah lahir pada tahun 129 Hijriah. (Sumber: At-Tarikh al-Kabir karya Al-Bukhari, jilid 6, halaman 179).

Ciri Fisik Waki’: Waki’ bin al-Jarrah dikenal memiliki kulit sawo matang, tubuh besar, dan gemuk. (Sumber: Siyar A’lam an-Nubala karya Adz-Dzahabi, jilid 9, halaman 146).

Ayah Waki’: Ayahnya adalah seorang pengelola Baitul Mal di Kufah, dan memiliki kewibawaan serta kehormatan. Ia meriwayatkan hadis dari Yahya bin Ayyub al-Maqbari. (Sumber: Siyar A’lam an-Nubala karya Adz-Dzahabi, jilid 9, halaman 142).

Warisan dari Ibunya: Waki’ mendapatkan warisan dari ibunya sebanyak 100.000 dirham. (Sumber: Tarikh Baghdad karya Al-Khatib al-Baghdadi, jilid 15, halaman 647).

Guru-Guru Waki’: Waki’ belajar dari banyak ulama, di antaranya Hisyam bin ‘Urwah, Sulaiman al-A’mash, Isma’il bin Abi Khalid, Ibnu ‘Aun, Ibnu Juraij, Al-Awza’i, Ja’far bin Burqan, Ibrahim bin al-Fadl al-Makhzumi, Khalid bin Tahman, Sufyan ats-Tsauri, Syu’bah bin al-Hajjaj, Sharik bin ‘Abdullah dan Para Imam lainnya dan Ia (Waki’) adalah salah satu ulama besar yang menguasai banyak cabang ilmu dan hafalannya sangat kuat. (Sumber: Siyar A’lam an-Nubala karya Adz-Dzahabi, jilid 9, halaman 141).

Murid-Murid Waki’: Di antara para murid yang meriwayatkan hadis dari Waki’ adalah Sufyan ats-Tsauri (juga salah satu gurunya), Abdullah bin al-Mubarak, Al-Fadhl bin Musa as-Sinani, Yahya bin Adam, Abdurrahman bin Mahdi, Al-Humaydi, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Bani Abi Syaibah Dan masih banyak ulama besar lainnya yang meriwayatkan dari Waki’. (Sumber: Siyar A’lam an-Nubala karya Adz-Dzahabi, jilid 9, halaman 142).

Kedudukan Ilmiah Waki’:

1. Pengganti Sufyan Ats-Tsauri: Yahya bin Yaman berkata: “Ketika Sufyan ats-Tsauri wafat, Waki’ menggantikannya di posisinya.” (Sumber: Tarikh Dimasyq karya Ibn Asakir, jilid 63, halaman 69).

2. Rujukan dalam Ilmu Hadis: Ahmad bin Abi al-Hawari berkata: “Aku berkata kepada Abu Bakar bin Ayyash: ‘Ceritakan kepada kami.’ Ia menjawab: ‘Kami telah tua dan lupa hadis. Pergilah kepada Waki’ di Bani Ru’as.'” (Sumber: Tarikh Dimasyq karya Ibn Asakir, jilid 63, halaman 70).

Ibadah Waki’:

1. Membaca Al-Qur’an dan Qiyamul Lail: Yahya bin Ayyub berkata: “Seorang dari sahabat Waki’ yang selalu bersamanya menceritakan: Waki’ tidak pernah tidur di malam hari sampai ia menyelesaikan bagiannya, yaitu sepertiga Al-Qur’an setiap malam. Kemudian, ia bangun di akhir malam untuk membaca surat-surat pendek (Al-Mufashshal). Setelah itu, ia duduk dan beristighfar hingga fajar menyingsing.” (Sumber: Tarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi, jilid 15, halaman 647).

2. Pengaruh Ibadahnya di Rumah: Ibrahim bin Waki’ berkata: “Ayahku (Waki’) jika shalat, tidak ada seorang pun di rumah kami yang tidak ikut shalat, bahkan seorang budak wanita kami yang berkulit hitam sekalipun.” (Sumber: Tarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi, jilid 15, halaman 647). ‘

Wafatnya Waki’: Waki’ bin al-Jarrah (رحمه الله) wafat setelah menunaikan ibadah haji pada hari ‘Asyura, bulan Muharram tahun 197 Hijriah, pada masa kekhalifahan Muhammad bin Harun (Al-Amin). Waki’ meninggal pada usia 66 tahun. (Sumber: At-Tarikh al-Kabir karya Al-Bukhari, jilid 6, halaman 179; At-Tabaqat al-Kubra karya Ibnu Sa’d, jilid 6, halaman 394).

REFERENSI : https://www.alukah.net/culture/0/100005/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%85%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%A7%D9%81%D8%B8-%D9%88%D9%83%D9%8A%D8%B9-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B1%D8%A7%D8%AD/

[Dengan sedikit perubahan]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *